Lombok Timur – Siapa yang tidak kenal Wahyudi, atau yang akrab disapa Puen oleh teman-teman dekatnya. Nama tersebut sudah tidak asing lagi bagi para pelaku seni khususnya seni tari. Salah satu pelaku seni yang sudah melanglang buana di dunia seni tari. Berbagai pementasan telah dilakoni dan saat ini sudah mendirikan sanggar dengan nama Banaspati, sebagai bentuk kecintaannya terhadap seni tari dan menjadi rumah bagi para muda-mudi yang ingin belajar dan mengenal seni tari.
Awal mula masuk di dunia seni tari, tepatnya tahun 2001 ketika ayahnya menyuruh ia pergi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan tari di Bali. Hal ini, kata Yudi, sesuai amanat almarhum kakeknya yang juga seorang tokoh dan pegiat seni tradisi di Kecamatan Masbagik. Selain itu juga dari kecil, tepatnya ketika ia masih Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sering ditunjuk atau diminta oleh ayah dan kakeknya untuk tampil menari secara spontan di setiap acara Agustusan atau acara-acara lainnya yang menyangkut seni dan budaya.
Setelah lulus SMK, ia mulai mencoba menempa diri untuk menyalurkan ilmu yg ia dapat ketika SMK kepada teman-teman di lingkungannya, yang mempunyai kegemaran atau hobi yang sama di bidang seni tari dan sampai mendirikan sanggar Banaspati pada tahun 2014.
Selama berkarier di dunia seni berbagai halangan dan rintangan dihadapi. Bagi Yudi sendiri, halangan dan rintangan selama berkarir pasti selalu ada, baik internal maupun eksternal akan tetapi ia tetap berkomitmen untuk melestarikan seni dan budaya daerah. Berbagai pendapat orang mengenai seni tari, di antaranya banyak orang yang menganggap tari itu hal yang tabu. Belajar tari itu juga tidak menjamin masa depan. Tari itu juga tidak bisa menjamin menjadi profesi atau mata pencaharian.
Bagi Yudi berkat usaha dan doa, serta apa yg didapatkan selama berkarir tentunya adalah sebuah pengalaman sebagai penari. Bisa dipercaya oleh banyak orang untuk mengisi acara saja bagi ia itu sudah menjadi apresiasi yg luar biasa. Ia bersama sanggar Banaspati beberapa kali dipercaya untuk menampilkan sebuah pementasan.
Menurut Yudi, seni tari di zaman modern saat ini sudah berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman juga. Ia rasa seni tari saat ini sudah mengalami perkembangan dari segi kebutuhan dan pemanfaatannya. Hampir semua acara sekarang menampilkan sebuah tarian sebagai pengisi acaranya baik sebagai sambutan atau hiburan. Bahkan seni tari saat ini sudah menjadi profesi yang bisa memberikan ia pemasukan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Apalagi di saat pariwisata sedang naik, khususnya pariwisata di pulau Lombok saat ini yang masuk dalam kategori sebagai Destinasi Super Prioritas dari Kementrian Pariwisata, seni tari akan sangat dibutuhkan sebagai media komunikasi antara kita dengan para wisatawan dan dunia, tentang bagaimana Lombok serta masyarakat yang ada di dalamnya.
Ia juga sangat berharap bagi semua masyarakat Lombok untuk bisa melestarikan dan memperkenalkan kesenian dan budaya sebagai sumber daya yang bisa diandalkan. (Ozie)