DEWISNU Perwakilan Lombok Timur Gelar Penguatan Desa Wisata Rintisan

Lombok Timur – Yayasan Desa Wisata Nusantara (DEWISNU) Perwakilan Lombok Timur menggelar Diskusi Penguatan Desa Wisata Rintisan di Lombok Timur bertempat di Bello Bungalow Desa Lendang Belo Kecamatan Montong Gading, Kamis (11/11).

Pada kegiatan tersebut hadir Koordinator Wilayah Bali Nusra, Yayasan DEWISNU, Azis Junaidi, SP, Kepala Perwakilan DEWISNU Lombok Timur, Ahyak Mudin, SE, 25 Perwakilan Desa Wisata di Lombok Timur dan beberapa Pelaku Wisata.

Aziz mengungkapkan, dengan kegiatan ini menjadikan desa-desa di Lombok siap untuk menyambut MotoGP dan Superbike. “Melihat Lombok Timur ini kaya akan potensi Wisata. sehingga saya secara pribadi bangga dengan kehadiran bapak-bapak Kepala Desa. Sehingga ini akan menjadi Desa yang betul-betul siap dengan adanya kegiatan event MotoGP dan SuperBike di Pulau Lombok yang menjadi sorotan Dunia,” ungkap Aziz Junaidi kepada media.

Dikatakan Aziz, dengan diselenggarakan event Internasional MotoGP dan SuperBike akan berdampak terhadap Desa Wisata yang ada di NTB dan khususnya Lombok Timur. 

“Dengan MotoGP dan SuperBike, harapan nantinya para wisatawan mengunjungi Desa-desa wisata yang ada di Pulau Lombok. Untuk itu, kami harapkan Bapak Kepala Desa mau mengirim Ketua Pokdarwis untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dewisnu,” harapnya.

Di tempat yang sama, Ahyak Mudin, mengatakan Program DEWISNU dalam membantu Desa Wisata dalam penguatan Desa Wisata di program pendampingan. Berawal dari beberapa Kepala Desa yang minta untuk dikunjungi oleh Pengurus DEWISNU untuk melakukan diskusi dan kemudian diminta untuk dilakukan pendampingan khususnya sektor wisata.

“Awalnya, ada beberapa desa meminta DEWISNU untuk dikunjungi dan berdiskusi apa sih desa Wisata itu, seperti apa dan bagaimana konsep-konsep Desa Wisata,” jelasnya.

Lanjut Ahyak, sebenarnya hari ini DEWISNU mengundang 35 Desa yang ada di Lombok Timur. Baik yang punya SK maupun tidak punya SK Desa Wisata, karena bagaimanapun Desa Wisata merupakan persoalan realitas bukan persoalan mempunyai SK atau tidak.

Tambahnya, dengan akan dilaksanakan perhelatan event Internasional MotoGP dan SuperBike. Desa harus manfaatkan event tersebut karena wisatawan lokal maupun mancanegara akan banyak, harus dimanfaatkan momen tersebut. Ketika ditanya terkait dengan penyelenggaraan event internasional.

“Menyimak perkembangan terakhir khususnya di pulau Lombok muncul branding MotoGP dan KEK Mandalika. ini akan terbrending dan bisa jadi Lombok menjadi kunjungan Wisatawannya meningkat. Sehingga persiapan-persiapan menyambut kedatangan wisata, menyiapkan kebutuhan dan termasuk Desa harus siap,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Danger Kaspul Hadi, mengatakan, Tindak Lanjut dari pertemuan tersebut sangat penting. Di mana DEWISNU diharapkan mendampingi Desa Wisata yang sedang mengawali membangun Desa, khususnya sektor wisata.

“Sangat memberi apresiasi kepada DEWISNU dengan kegiatan hari ini, harapan saya kita berkolaborasi dan tidak hari ini saja tetapi tindak lanjut dalam pendampingan membangun Desa Wisata,” harap Kaspul Hadi.

Tambahnya, berharap kepada DEWISNU di dalam pendampingan, bagaimana membantu untuk memetakan Desa dalam kawasan Desa Wisata. Artinya apa yang menjadi ciri khas Desa masing-masing baik dari atraksi, kuliner maupun Wisata alamnya.

“Desa Danger ada Waterpark dan ke depan Embung Semat akan kita desain menjadi kawasan wisata alam,” ujarnya.

Senada dengan Kades Danger, Sekretaris Desa Rumbuk Muradul Asyiqin, mewakili Kepala Desanya mengatakan, program DEWISNU sangat menarik untuk bisa membangkitkan potensi desa untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.

“Masing-masing desa punya potensi yang berbeda sehingga kalau kita lihat program DEWISNU ini sangat menarik untuk bisa membangkitkan potensi desa terutama untuk membangkitkan perekonomian masyarakat,” bebernya.

Lanjut dikatakan Muradul, bagaimana mencoba menggunakan Dana Desa, untuk membangun Desa dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA). Dengan harapan ada sumber tambahan PADes yang masuk untuk Desa. “Kenapa kita tidak berpikir membangun desa lewat sektor wisata,” tegasnya.

Dikatakan lagi, dengan kegiatan hari ini DEWISNU sudah memberikan ide dan gagasan bahwa sebenarnya wisata tersebut tidak mesti harus menyiapkan gedung mewah. Akan tetapi pembangunan Desa Wisata sangat sederhana dengan memanfaatkan apa yang dimiliki dan menempatkan apa yang ada di sekitar untuk dijadikan Kawasan Desa wisata.

“Rumah-rumah warga bisa dijadikan homestay, tinggal kita lengkapi dan sempurnakan dengan fasilitas. Karena para turis asing datang ke sini tidak melihat kemewahan karena di negara mereka sudah mewah fasilitasnya,” pungkasnya. (HH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *