Lombok Timur – Lombok Timur patut merasa bangga bahwa putra-putra terbaiknya mampu menyelesaikan satu buku yang berjudul Pejuang Lombok Timur, Sejarah perjuangan dan rekonstruksi nilai kepahlawanan. Para intelektual muda Sasak itu adalah Habibuddin, Ahmad Tohri, Mastur, Abd.Hayyi Akrom dan Rofhil Khaerudin. Buku setebal 334 Halaman ini diselesaikan dalam waktu 6 bulan sejak April hingga September 2022.
Di tengah acara diskusi publik Mastur salah seorang penulis secara simbolik menyerahkan satu buah buku Pejuang Lombok Timur kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur HM.Juaini Taofik. Penyerahan tersebut disaksikan tamu undangan dari peserta Diskusi Publik, anggota KEPSS serta tokoh dan pemuda Pancor Selong.
Penyerahan buku tersebut sebagai soft launching dan dibagikan sebanyak 100 Eksemplar oleh penulisnya yaitu Mastur atau sering disebut Mastur Sonsaka di ruang Lobby Kantor Bupati Lombok Timur Kamis (20/7).
Massmedia berkesempatan di sela-sela softlounching tersebut berbincang dengan Mastur atau dikenal dengan nama Mastur Sonsaka (Songa Sasak Asli) sang penulis yang lahir di Songak 43 tahun yang lalu.
Dikatakannya bahwa Program pembuatan Buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu, pertama untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang sejarah Lokal Lombok Timur. Juga sebagai bahan kajian dalam melihat fase-fase dan pola-pola perjuangan rakyat dari perspektif sosio-historis guna dapat melihat perkembangan dan dinamika masyarakat Lombok Timur;
Dan yang kedua, sebagai sumber belajar, sumber informasi dan inspirasi bagi generasi penerus bangsa untuk lebih melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai kepahlawanan angkatan 45. Terutama untuk mengetahui, memahami, dan menghayati perjuangan bangsa dalam lingkup daerah (lokal) dalam rangka menghadapi kompleksitas tantangan masa depan.
Dan ketiga adalah untuk menumbuhkan rasa tertarik masyarakat untuk lebih intensif mengkaji dan menggali informasi tentang sejarah Lombok Timur sehingga dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk membangun peradaban Sasak di masa depan. “Dan yang terakhir adalah untuk membantu Pemerintah Daerah dan instansi terkait khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Lombok Timur dalam pengembangan dan pendayagunaan aset-aset kesejarahan dan kebudayaan daerah yang bernilai tambah bagi kepentingan sosial-religi, sosial-edukasi dan sosial-ekonomi,” ujar Lulusan UGM Yogyakarta ini.
Lebih lanjut kata Mastur yang juga Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur ini, penelitian yang digunakan dalam penyusunan buku tersebut adalah, penelitian sejarah yang bertujuan untuk merekonstruksi biografi dan menulis jejak-jejak perjuangan tokoh pejuang Lombok Timur terutama dalam gerakan perlawanan pada periode setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Lebih lanjut kata Mastur, Penelitian dikaji secara Heuristik (Pengumpulan Sumber), Verifikasi (kritik sumber), Interpretasi (penafsiran sumber) dan Historiografi (penulisan sejarah).
“Sedangkan Untuk pendistribusian buku ini masih dikonsultasikan dan sampai saat ini telah dicetak sebanyak 1000 eksemplar,” sebutnya.
Tak lupa dalam kesempatan tersebut Mastur mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung. “Terima kasih kepada keluarga, kerabat dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini yang tidak bisa di sebut satu persatu sehingga buku ini bisa diterbitkan. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy yang telah memberikan kata sambutan dalam buku berjudul Pejuang Lombok Timur, Sejarah Perjuangan dan Rekonstruksi Nilai Kepahlawanan,” tutupnya. (Asbar)