Umum  

Bersama Srikandi Kebersihan, Pemerintah Desa Lendang Belo Jalankan Program Zero Waste

Lombok Timur – Pemerintah Desa Lendang Belo Kecamatan Montong Gading melaksanakan kegiatan gotong royong Jumat Bersih dengan melibatkan sejumlah elemen masyarakat, anak-anak hingga mahasiswa.

Sekretaris Desa (Sekdes) Lendang Belo, Muhammad Kamran mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dan program khusus yang dicanangkan Pemerintah Desa (Kepala Desa, red) guna menjaga kebersihan lingkungan agar lebih bersih dan sehat.

“Ini kegiatan rutin bersama Srikandi kebersihan desa dan sejumlah lapisan masyarakat, baik anak-anak maupun masyarakat umum,” jelas Sekdes Lendang Belo, Muhammad Kamran, melalui sambungan telepon kepada massmedia, Jumat (7/7).

Selain pelibatan dari internal (Desa Lendang Belo, red), Pemdes juga kerap melibatkan sejumlah mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan kampus atau pengabdian untuk masyarakat di desa tersebut. Seperti yang terlihat pagi ini, pelibatan sejumlah mahasiswa UIN Mataram yang sedang Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) di Desa tersebut.

 

Menurut keterangan Kamran, program Jumat bersih tersebut sudah dimulai sejak tahun 2018 lalu (sejak kades baru dilantik) dan terus berjalan hingga sekarang ini.

“Terbentuk pula istilahnya Srikandi Kebersihan” jelas Kamran.

“Dan masyarakat sangat merespon positif hal itu, ditunjukkan dengan keterlibatan masyarakat di setiap kegiatan gotong royong rutin tersebut,” lanjutnya.

Srikandi (kebersihan, red) tersebut, kata Kamran, dibentuk oleh Pemerintah Desa, dan terbuka untuk siapa saja kaum perempuan dari desa tersebut yang ingin bergabung dalam kelompok Srikandi tersebut.

Program ini memang sejalan dengan salah satu program unggulan pemerintah NTB, yaitu NTB Zero Waste yang dicanangkan sejak tahun 2018 lalu oleh pemerintahan Zul-Rohmi. Di mana program tersebut bertujuan untuk mewujudkan NTB yang bebas sampah pada tahun 2023.

Adapun target dari dari program Zero Waste tersebut adalah 70% berupa pengelolaan sampah dan 30% berupa pengurangan sampah pada tahun 2023.

Untuk desa Lendang Belo sendiri, saat wartawan menanyakan lebih rinci soal mobil sampah dan program Bank Sampah, Kamran mengaku hingga kini pemdes Lendang Belo belum memiliki mobil sampah. Saat ini, kata dia, masih memanfaatkan lahan kosong masyarakat sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). 

“Dulu pernah kita rencanakan pengadaan mobil sampah, namun karena terbentur bencana alam dan non alam sehingga terpending sampai saat ini,” jelas Kamran.

Kendati demikian, Kamran berharap, ke depan program ini diharapkan terus berjalan sampai menjadi sebuah budaya dan kebiasaan di masyarakat desa untuk selalu hidup bersih dan sehat.

“Dan ke depan Pemdes tentunya akan lebih fokus dengan persampahan, dengan pengadaan mobil sampah, membentuk Bank Sampah, TPS dan TPA,” tutup Kamran. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *