Lombok Timur – Dunia perfilman Kabupaten Lombok Timur sedang menggeliat. Para sineas muda banyak bermunculan, baik individu maupun yang tergabung dalam komunitas atau lembaga. Hal ini tentunya menambah semarak kancah pembuatan film di daerah ini. Salah satunya adalah Anggrek Media.
Anggrek Media didirikan tahun 2005 oleh Muhammad Nasiruddin dan dilanjutkan sampai saat ini oleh adiknya Joe Auzai, yang tujuannya untuk mempromosikan budaya daerah melalui dunia perfilman.
Anggrek Media dulunya mempunyai program mempromosikan Budaya Daerah Kabupaten Lombok Timur melalui video klip pada tahun 2005 sampai 2008. Kemudian berubah mengikuti perkembangan zaman mempromosikan budaya melalui film sampai saat ini. “Awal berdiri 2005 sampai tahun 2008 memiliki program mempromosikan budaya daerah Lombok Timur melalui video klip. Kemudian berkembang mengikuti zaman hingga sekarang yaitu mempromosikan budaya daerah melalui film,” ungkap Joe Auzai.
Joe juga mengungkapkan saat ini program dari Anggrek Media sendiri yaitu Filmmaker Goes to School yang bertujuan untuk mendidik, mendampingi dan mengumpulkan siswa-siswi yang mau belajar tentang dunia perfilman.
Harapan Joe dari program Filmmaker Goes to School sendiri supaya siswa-siswi bisa termotivasi dan terinspirasi dalam membuat film. Karena bagi Joe, semakin banyak sineas dan talent di Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat umumnya, yang produktif maka ekosistem perfilman juga akan semakin maju dan sehat.
“Harapannya dari program Filmmaker Goes to School ini, siswa-siswi bisa terinspirasi dan termotivasi dalam pembuatan film. Semakin banyak sineas dan talent-talent lokal lahir dan produktif, harapannya ekosistem perfilman di Lotim dan NTB bisa lahir dan hidup sehat,” terangnya.
Selain itu, Joe berharap Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi NTB supaya lebih memperhatikan komunitas-komunitas atau sineas lokal dengan lebih mengapresiasi dan memberi ruang untuk berkarya. Seperti mengumpulkan dan menggandeng komunitas-komunitas dalam hal mempromosikan daerah wisata, budaya dan lainnya melalui film, memfasilitasi dalam pelatihan film gratis, membantu mempromosikan film karya teman-teman komunitas ke luar daerah maupun mancanegara, serta memberikan dukungan untuk bisa menghasilkan karya yang lebih hebat lagi.
Hasil karya program Filmmaker goes to school sendiri antara lain:
“Film Songket Jingga dari MA NW Gayut”
- Juara 1 di Lomba Film Pendek ITC III tingkat Provinsi diselenggarakan oleh Universitas Hamzanwadi Lombok Timur
- Film Terbaik di Kompetisi Video tingkat Nasional diselenggarakan oleh Universitas Ma’soem Bandung
- Official Selection di Say Movie Festival tingkat Nasional diselenggarakan oleh Sahabat Yatim Indonesia Jakarta
“Film Tongkek dari SMKN 1 Kotaraja”
- Juara II di Lomba Pembuatan Cerita Permainan Tradisional Dalam Bentuk Video tingkat Nasional tahun 2021 diselenggarakan oleh BPIP RI Jakarta
“Film Helaian Emas di Jurit dari SMK Ondak Jaya”
- Juara III di Lomba Film Pendek ITC IV tingkat Provinsi diselenggarakan oleh Universitas Hamzanwadi Lombok Timur
“Film Wet Qu dari SMA Yadinu Masbagik”
- Juara II Film Terbaik di AVC 2021 Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Amikom Jogja
- Juara I Story di AVC 2021 Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Amikom Jogja
- Juara I Film Favorit di AVC 2021 Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Amikom Jogja
- Juara 5 Sinematografi Terbaik di AVC 2021 Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Amikom Jogja
- Nominasi Penyutradaraan Terbaik di AVC 2021 Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Amikom Jogja
- Nominasi Poster Terbaik di AVC 2021 Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Amikom Jogja
“Film Peram Galeng dari SMK Islam Al Lathifiyah Tinggar”
- Masuk nominasi dalam Festival Film Budaya Nusantara yang diselenggarakan oleh Institut Seni Budaya Indonesia di bandung.
Komunitas yang terlibat dalam produksi Film dan Program Goes to School bersama Anggrek Media yaitu Timbang Momot, Zanjabila, Pinaq Film, Virgo Cinema, Sanggar Lempot, dan TDA Lombok Timur. (Ozie)