Lombok Timur – Pemerintah telah memperkuat perlindungan hak ekonomi dari Pencipta atau Pemegang hak cipta dan pemilik produk hak terkait atas lagu dan atau musik.Terbaru, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021 terkait Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik pada 30 Maret 2021 lalu.
Dalam PP Nomor 56 Tahun 2021 tertuang banyak hal, termasuk di antaranya kewajiban pembayaran royalti bagi setiap orang yang menggunakan lagu atau musik secara komersial dan ataupun pada layanan publik.
Nantinya, royalti yang ditarik dari pengguna komersial ini akan dibayarkan kepada pencipta atau pemegang hak cipta lagu dan/atau musik melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Perlindungan hak cipta tersebut belum tersosialisasi ke masyakarat pencipta, pemusik dan seniman.
Seperti diceritakan Suryami Harza atau yang lebih dikenal oleh kalangan musisi Lombok Timur, Amy Sucknroll, seorang pencipta lagu yang produktif hingga saat ini, ketika wartawan massmedia menemuinya di cafe Rinjani Backpacker Minggu malam ( 22/5). Ia mengaku mulai menciptakan lagu sejak duduk di bangku SMU tahun 2000, saat itu masih berumur 18 tahun.
Selama 20 tahun berkarya sudah ada ratusan Lagu yang diciptakannya dengan genre yang berbeda beda, namun diakuinya tidak begitu paham aturan Royalti untuk pencipta lagu di Daerah seperti saya, dan dia mengaku tidak mengarsipkan lagu-lagu yang diciptakannya dengan baik.
Single di tahun 2003 yang berjudul Anugerah waktu itu sudah dikenal di Radio-radio yang ada di Lombok Timur, seperti Radio Kharisma di Aikmel, Radio Idola di Gelang Pancor, DCBS Selong , RKPD Punya PEMDA Lombok Timur dan radio radio lainnya.
Setelah bersolo karir Suryami Harza pada tahun 2005 membentuk Group Band yang bernama Sucknroll, dalam album pertamanya terdapat 9 lagu ciptaannya.
“Lagu-lagu saya yang tersebar di teman-teman Lombok Timur ini untuk bantu mereka dalam berkarya. Ada beberapa lagu juga saya jual mulai dari 150 ribu rupiah sampai 200 ribu rupiah,” ungkapnya.
“Pernah beberapa kali ikut lomba cipta lagu di luar Lombok selalu mendapatkan juara hingga dapat jutaan rupiah bahkan di tahun 2021 juga pernah saya jual putus satu lagu seharga 5,5 juta rupiah,” imbuhnya.
Menurut Ami, sebenarnya seorang pencipta lagu itu santai saja namun ketika ada lagu bagus ataupun super bagus nilai jual di Lombok masih sangat minim sekali hingga belum bisa memenuhi kebutuhan bagi orang yang sudah berkeluarga. “Namun, di sisi lain, kalau kita anggap sebagai penghasilan tambahan, Ya. Karena songs writers itu jika menciptakan lagu cukup modal hanya dengan sebungkus rokok dan segelas kopi, begadang , bahkan lintingan tembakau dengan begitu ada rasa kepuasan tersendiri,” tuturnya sambil tertawa lebar.
Ayah dua orang anak ini, pernah berkali-kali ikut lomba cipta lagu Tingkat Nasional di Jakarta, Bali, dan se NTB. “Alhamdulillah masuk 10 besar,” akunya.
Di jakarta yang mengadakan lomba cipta lagu pop adalah PPP, di kesempatan itu bertemu Aktor Film Rahman Yacob yang juga aktif di Teater Koma Jakarta pada Tahun 2008, yang juga memberi peluang dirinya untuk ke Jakarta. Lomba cipta lagu ini diikuti lebih dari 100 orang pencipta lagu seluruh Indonesia.
“Juara satu dimenangkan peserta dari Jakarta, konon saya dapat cerita dari jurinya sendiri, lagu juara satu itu diciptakan oleh Iwan Fals, dan lagu ciptaannya mendapatkan juara 5,” katanya. Setelah itu pernah juga ikut lomba cipta lagu pop di Bali di yang diselenggarakan oleh PT Varash Saddam Nusantara, Lomba Jingle product dan bisa masuk 10 besar juga.
Dari semua lagu yang diciptakan, ada beberapa lagu di arranger sendiri sempat hit di antaranya lagu Anugerah dipopulerkan oleh Amyarsa, lagu Adinda dipopulerkan oleh Band Sucknroll, lagu Kau dan Sunrise dipopulerkan oleh Sucknroll, lagu Setia untuk Selamanya dipopulerkan Hendra fc, lagu Bulan Penuh Berkah dipopulerkan oleh Risa Dua, dan lagu Selamat Ulang Tahun dipopulerkan oleh Gellen Martadinata.
“Di era sosial media sekarang ini melalui internet, kita harus tahu betul perkembangan lagu yang disukai anak sekarang, genre seperti apa, atau konten konten seperti apa yang harus bisa kita padukan dengan keunikan sebuah lagu,” imbuhnya.
Mempromosikan lagu dapat menjadi sulit ketika ada begitu banyak seniman berbakat dan pencipta lagu di luar sana. Tetapi jika kita tahu cara mempromosikan kata Amy, melalui daring (online) dan belajar untuk membuat koneksi secara pribadi, kita dapat berada dalam perjalanan untuk menyebarkan musik kita ke dunia seperti seorang profesional. “Oleh karena itu saya sekarang sedang belajar dan ingin tahu bagaimana cara mempromosikan lagu lewat dumay,” tutupnya. (Asbar)