22 Orang Saka Dirgantara Berlatih Paralayang di Pantai Rambang

Lombok Timur – Paralayang adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin atau dengan menggunakan angin di Pantai.

Induk organisasinya adalah Persatuan Layang Gantung Indonesia ( PLGI). Sedangkan PLGI sendiri di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).  

Pembina Potensi Dirgantara (Babinpot) Mako Lanud ZAM dari Pos TNI AU Rambang dengan Saka Dirgantara Lotim, Senin (16/5) mengadakan Praktek Latihan Dasar Paralayang atau Paragliding bertempat di Pantai Rambang Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur.  Peserta Latihan terdiri pelajar SMA, SMK, SMP, dan perwakilan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lombok Timur, Semuanya berjumlah 22 orang.

Serda Safwan salah seorang pelatih, menjelaskan kepada awak massmedia bahwa Praktik ground handling akan diadakan Insya Allah 2 kali satu bulan di Rambang Lotim dan di Bandara Angkatan Udara Selaparang Rembiga Mataram.

Hari ini ada dua Instruktur dari Mako Lanud ZAM dan pos TNI AU Mataram yaitu Serda Ahmad Safwan dan Serda Cavin Dava yang baru saja pindah dari mabes TNI. Cavin Dava ini tercatat sebagai atlet Paralayang Nasional dan Sekarang bertugas di Lanud ZAM NTB. Semoga ke depan bisa mengharumkan Nusa Tenggara Barat di Cabang Paralayang,” harap Ahmad Safwan.

Lebih lanjut Safwan mengatakan, tahap-tahapan pelatihan, pertama adalah terlebih dahulu mereka mempelajari teori di ruang kelas, latihan fisik, selanjutnya praktek di lapangan seperti yang sedang dilaksanakan di pantai Rambang saat itu..

Ketika ditanyakan kenapa latihannya tidak di Bukit-bukit atau Gunung tapi hari ini dilaksanakan di pantai? Menurut Instruktur Serda Ahmad Safwan, terdapat perbedaan karakter angin di gunung dengan di pantai. Pantai dipilih, menurut Safwan, karena anginnya lebih stabil. cocok untuk latihan. 

“Kalau latihan di bukit atau gunung anginya cenderung bergerombol atau tidak begitu stabil. Sedang di pantai cenderung anginnya rata dan stabil. Di samping itu juga untuk menghindari resiko kecelakaan saat latihan,” terangnya.

Babinpot Lombok Timur Serda Sahrul Ramadhan, mengatakan tujuan dari pelatihan dasar Paralayang yang diikuti oleh anggota Saka Dirgantara adalah untuk mencari bibit-bibit atlet Paragliding Saka Dirgantara dan untuk menanamkan disiplin bagi para anggota Saka Dirgantara yang di binanya selama ini.

“Karena ini adalah termasuk kegiatan olah raga cukup mahal sehingga alat latihan berupa Payung Paralayang di Lombok Timur belum punya. Hari ini menggunakan fasilitas payung dari Babinpot dirga Mataram sekaligus dengan dua instruktur Paralayang dari Lanud Zam Mataram,” terangnya.

Serda Sahrul Ramadhan berharap ke depan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur atau para Sponsor lainnya juga memperhatikan Saka Dirgantara agar bisa mencetak atlit-atlit Paralayang Lotim. “Yaitu untuk dibantu pengadaan perlengkapan Payung Paralayang supaya tidak meminjam ke Mako Babinpot Lanud ZAM Mataram lagi,” tutupnya penuh harap. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *