Lombok Timur – Pada Tanggal 3-5 Juni 2022 saat ini sedang berlangsung kembali Rinjani 100, Kombinasi antara rute klasik 27 km, 36 km, dan jalur murni 75 km, 119 km, dan 162 km.
Sekitar 756 orang yang berasal dari 29 Negara di Dunia dipastikan mengikuti gelaran Lari Lintas Alam di sekitar Gunung Rinjani tersebut.
Berikut ini masmedia, bincang santai bersama pencetus Lomba Lari Gunung Pertama di Indonesia, Mirzoan Ilhamdi atau di kalangan teman Pariwisata sering dipanggil Ming Lombok asal Masbagik Lombok Timur, Jum’at (4/7).
Ming Sarjana pertanian lulusan Universitas Mataram (Unram) tahun 2002. Pertama menginjakkan kakinya di puncak Rinjani pada tahun 1997 setelah dapat restu dari orang tuanya. Ming kecil sudah bisa berbicara bahasa Inggris karena kakeknya Guru Tawaf (Alm) adalah guru bahasa Inggris. Di kesehariannya sering melihat Turis yang transit di Masbagik, dan sering mempraktekkan bahasa Inggris dengan Native speaker. Seiring berjalannya waktu akhirnya Ming menjadi Guide Profesional dan selalu mengantar tamu ke puncak Rinjani.
Selanjutnya Ming menceritakan bagaimana dirinya menggagas Lomba Lari Gunung se-Dunia. Pada saat itu Ming adalah pimpinan Rinjani Mountain Expedition Team (RMET). Pada awalnya bergerak di bidang Sosial dan Kelestarian Alam, seperti Clean up Rinjani, Penanaman pohon dan lain-lain.
RMET punya mimpi Besar saat itu menginginkan Rinjani punya Event Internasional. Kira-kira event apa yang bisa mendatangkan banyak orang dari Negara lain ke Gunung Rinjani selain Pendakian yang biasa setiap harinya.
Ming bercerita mengalir begitu saja sambil sebentar-sebentar menghela nafas mengingat-ingat masa itu kepada massmedia Jum’at malam.
Awalnya, menurut Mirzoan Ilhamdi pada tahun 2012 pernah dirinya mempresentasikan Lomba Lari Gunung Rinjani (Mountain Racing) yang sekarang populer dengan Rinjani 100 kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kadispar) NTB saat itu, Kadisnya Lalu Gita Aryadi.
Kadispar saat itu menganggap ini ide Gila, beresiko tinggi, masa ada orang lomba lari naik gunung? Tetapi setelah dijelaskan dengan video dan foto kegiatan yang sama di luar Negeri baru beliau percaya.
Sejak ada lampu hijau dari Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ming mencoba membangun komunikasi dan kerjasama dengan Indorunner yang kala itu Hendra Wijaya dan Nefo Ginting. Mereka ini dua di antara para penggiat trail run di Indonesia.
Koneksi dibangun bersama Panitia Lari Gunung Di Prancis (Mont Blanc) dan untuk memperluas jangkauan event ini dilakukan promosi di berbagai event lari internasional termasuk di gunung Fuji Jepang dengan membuat Stand Promosi Mount Rinjani Ultra-Lombok (RMU).
Situs Promosi kegiatan juga disiapkan dengan menyajikan info akurat hasil survei, Map jalur dan medan, foto satelit, GPS. Keunggulan lari di Rinjani disajikan dengan Baik untuk menjangkau pelari-pelari Internasional yang berada di Eropa dan Asia bahkan Afrika. Dari sanalah Ming berusaha untuk mencoba mengalihkan kegiatan mereka Lari Gunung ke Gunung Rinjani Lombok Timur.
“Alhamdulillah Mimpi tersebut terwujud,” ujar Ming. Dengan lobi-lobi dan perjuangan yang cukup lama bersama IndoRunner yaitu sebuah perkumpulan Pelari Gunung yang eksis di bidang lari dan didalamnya terdapat para pelari Gunung Internasional IronMan.
Event RMET bekerjasama dengan INDORUNNER Jakarta. lari Gunung atau Mountain Racing ini pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2013.
Lebih lanjut Ming Lombok menjelaskan, pada lomba Lari gunung pertama tahun 2013 jumlah pendaftar 470 orang peserta. Kebanyakan peserta dari daratan Eropa, seperti dari Jerman, Inggris, Belanda, Prancis sedangkan dari Asia yaitu dari Malaysia, Singapura dan tuan Rumah Indonesia. Mereka mendaftar secara online. melalui website yang sudah disiapkan oleh Panitia.
Lomba Lari Gunung yang kedua pada tahun 2014 pendaftar lebih banyak lagi yaitu 840 peserta selain laki-laki juga diikuti oleh pelari-pelari wanita dari berbagai penjuru Dunia
Karena bagi mereka event Rinjani 100 ini dijadikan salah satu untuk mendapatkan point’ diliput oleh media-media Nasional dan Internasional.
Waktu itu Start dari Senaru ke Pelawangan Senaru-Danau Segara Anak- puncak Rinjani, lanjut ke pos 2 sembalun dan kembali ke pelawangan baru turun ke danau terus Finishnya di Senaru.
“Dua kategori Mount Rinjani Ultra (MRU) menempuh jarak 52 km dan Semi marathon 28 KM dari Senaru ke pelawangan bolak balik,” jelasnya.
“Lomba Lari Gunung Rinjani Pada tahun 2015 makin berkembang dan mendunia, Rebranding Lari Gunung Rinjani berubah nama Eventnya, yaitu dari Mount Rinjani Ultra menjadi Rinjani 100 sampai sekarang,” tutupnya. (Asbar)