Lombok Timur – Pengurus Lombok Homestay Association (LHA) mengadakan Rapat Tahunan yang digelar di Rinjani Terrace Cottage Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik Lombok Timur, Jum’at (15/11).
Hadir dalam Rapat Tahunan tersebut Pengawas LHA Tuan Guru Pariwisata (TGP) Ahyak Mudin, Ketua LHA, H. Abd. Aziz Zuhdi serta Pengurus dan Anggota LHA dari berbagai Kabupaten Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketua LHA H. Abd. Aziz Zuhdi mengatakan bahwa pertemuan tahunan LHA kali ini dihadiri oleh perwakilan anggota LHA dari masing-masing Kabupaten di NTB. Mengingat begitu pesatnya perkembangan homestay di NTB, dalam satu tahun terdapat lebih dari 40 anggota baru yang mendirikan akomodasi berupa homestay. Ini menandakan bahwa perkembangan akomodasi yang tergabung di LHA sebanding dengan kehadiran tamu mancanegara yang semakin meningkat. Oleh karena itu, H Aziz memandang perlu diadakan restrukturisasi LHA ke depan.
“Pada awal tahun 2025 nanti, akan dilakukan reorganisasi dan restrukturisasi karena organisasi ini sudah mencakup semua kabupaten di NTB,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa organisasi yang menghimpun pengusaha homestay tersebut tidak berafiliasi ke salah satu calon Bupati maupun Gubernur. Aziz merasa perlu menegaskan hal ini karena bulan ini akan ada pemilihan kepala daerah. “Mengingat Pada bulan ini adalah bulan Politik maka kita sepakati dan secara tegas bahwa Lombok Homestay Association (LHA) tidak berafiliasi kepada salah satu calon Gubernur maupun Bupati secara kelembagaan kita tidak kemana-mana, namun LHA membebaskan anggotanya untuk berada di calon Bupati maupun Gubernur manapun sebagai wujud dari demokrasi,” tegasnya.
Pemilih D’Carasti Bungalow ini juga menambahkan bahwa di tahun 2025 akan ada banyak kegiatan yang akan dilakukan oleh LHA. Di antaranya akan memberikan perhatian terhadap kebersihan Daerah Tujuan Wisata (DTW) serta melakukan kolaborasi dengan pegat UMKM. “Selanjutnya di tahun 2025 nanti kita akan melakukan gerakan charity seperti clean up di destinasi secara reguler untuk merespon keluhan tamu tentang sampah di DTW. “Berikutnya LHA akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyambungkan LHA dengan UMKM dan IKM membuat etalase di masing-masing homestay untuk memajang hasil dari UMKM dan IKM sebagai oleh-oleh untuk tamu asing. Serta distributor yang akan mengaruskan hasil UMKM dan IKM ke seluruh homestay di Lombok dan Sumbawa,” bebernya.
Sedangkan Pengawas LHA, TGP Ahyak Mudin, menyoroti banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2024 ini. Ia mengungkapkan pada tahun 2017 yang lalu, sebelum gempa lombok, sepanjang tahun tamu dari berbagai negara Eropa, Amerika dan Asia berdatangan ke Lombok. “Hal ini bisa kita lihat arus wisatawan tahun 2024 ini terjadi lagi, dari pintu masuk airport, lembar dan Bangsal, serta labuan Bajo. Arus wisatawan ini dapat dipantau secara online,” jelas Ahyak.
Dialog interaktif yang konstruktif antara perwakilan homestay dari masing-masing Kabupaten berjalan cukup terbuka sehingga menyepakati standard harga kamar minimal sebesar Rp. 200.000. Serta menyetujui akan kembali rapat lagi pada tahun 2025 direncanakan digelar usai Pilkada bertempat di Pohon Purba Resort dan Restoran Labuan Lombok. (Asbar)