Juniati Sabila, Bermula Sekedar Hobi Naik Gunung Kini Menjadi Woman Guide Handal

Lombok Utara – Guide Gunung merupakan seseorang yang telah memiliki pengalaman dalam pendakian sebuah Gunung. Pemahamannya pada Gunung tertentu, tempat ia beraktivitas, benar-benar mendalam sehingga Ia paham benar rute, medan, cuaca, hingga potensi bahaya yang ada di Gunung tersebut.

Salah satu Woman Guide Gunung Rinjani Juniati Sabila (22) atau lebih dikenal dengan nama Kim Bila, kepada massmedia (29/12) menuturkan kisah pertama menekuni profesi pemandu gunung. Menurutnya, trekking adalah hobinya dan setelah fikir-fikir kalau cuma menikmati hobi tidak menghasilkan apa-apa hanya menghabiskan tenaga. Lalu ia memberanikan diri mencoba masuk di salah satu organisasi TREKKING ORGANIZER RINJANI WOMEN ADVENTURE di dusun Batu Koq, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara,  yang diinisiasi oleh Dende Sukatniwati. Ia adalah Women Guide pertama di Gunung Rinjani. “Jadi saya terinspirasi oleh beliau dan pekerjaan ini tidak hanya dilakukan oleh laki-laki tapi perempuan juga bisa,” ungkapnya.

Wanita lulusan SMAN 1 Bayan ini telah menekuni Women Guide hampir 1 tahun. Ia juga senang dengan pekerjaan ini. Menurut Kim, pekerjaan ini untuk membantu ekonomi keluarganya. “Selain itu bisa membuat lebih mandiri dan membuat wawasan lebih luas, karena bisa bergaul dengan turis dari berbagai belahan dunia,” jelas Kim.

Lebih lanjut kata Kim Bila, Ia tidak saja memandu pendaki wanita tetapi juga memandu pendaki laki-laki. “Tergantung permintaan customer karena banyak juga permintaan dari tamu-tamu kami untuk ditemani dengan pemandu perempuan, karena menurut tamu itu lebih aman dan nyaman, dengan dipandu oleh Guide Perempuan,” terangnya.

Anak ke-5 dari 6 bersaudara yang lahir 10 Juni 2002 di Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini telah menjadi Women Guide di Gunung Rinjani sejak tahun 2023 yang lalu dan tergabung pada organisasi Women Guide Association dengan jumlah pemandu wanita yang masih aktif sebanyak 30 orang di antaranya 13 orang pemandu gunung dan sisanya pemandu wisata soft trekking.

“Keberadaan Organisasi ini adalah untuk memberdayakan kelompok perempuan agar bisa lebih mandiri dan juga menjadi mata pencaharian mereka,” tegas Kim.

Kim belajar bahasa inggris secara otodidak karena sering bertemu dengan tamu-tamu asing di Senaru dan Ia memberanikan diri berbicara sepatah dua patah kata kepada mereka. Lama kelamaan karena seringnya mendengarkan tamu-tamu ini berbicara akhirnya sedikit paham dengan perkataan mereka,” ujar Gadis yang masih lajang ini.

Kim Bila menuturkan kan sosok Sang Pelopor Pemandu Wisata Perempuan bernama Denda Sukatniwati. “Ia telah memulai perjalanannya menjadi pemandu sejak berusia 15 tahun. Sehingga dengan tekad dan usahanya dalam menggapai mimpi menjadi pemandu wanita, saat ini ia berhasil mengajak anak-anak muda untuk terjun ke dunia Pariwisata dengan menjadi Women Guide (Pemandu Gunung Perempuan),” tutupnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *