Sumbawa Barat – Ketua Asosiasi Pokdarwis KSB, Maryunani Apyanto mengaku kecewa pada pihak DPD ASTINDO NTB. Ia kecewa lantaran tidak adanya kepastian dari pihak ASTINDO terkait tamu MotoGP yang sebelumnya dijanjikan.
“ASTINDO NTB telah mengecewakan dan sangat mempermalukan kami. Kecewa karena tidak ada kepastian dari pihak ASTINDO untuk paket wisata itu,” kata Apyanto pada Massmedia, Selasa (22/3).
Dikatakan Apyanto, pada 15 Februari 2022, Disparpora KSB bersama pihak ASTINDO NTB, Asosiasi Pokdarwis KSB dan stakeholder terkait menggelar pertemuan guna membahas paket wisata untuk KSB selama pagelaran MotoGP 2022 bertempat di KSB yang juga dihadiri Wakil Bupati KSB.
“Dalam sosialisasi itu direncanakan (Astindo NTB, red) akan membawa wisatawan ke KSB sebanyak 100 orang dan memanfaatkan akomodasi yang tersedia di KSB, serta akan mengunjungi objek wisata yang direkomendasikan Asosiasi Pokdarwis KSB,” jelasnya.
Namun hingga berakhirnya ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 20 Maret 2022 kemarin, pihak Astindo belum juga memberi kabar soal tamu MotoGP tersebut.
Apyanto mengaku merasa sangat malu kepada pihak hotel dan pengelola objek wisata yang telah direkomendasikannya. Bahkan pihaknya tidak bisa menjawab pertanyaan dari pihak hotel dan pengelola objek wisata (Pokdarwis) karena belum adanya kepastian dari pihak Astindo sendiri.
“Kami malu terhadap pihak hotel dan objek wisata yang kami rekomendasikan, karena mereka berharap penuh kamar hotelnya akan terisi, bahkan tidak berani menerima tamu untuk tanggal 18,19, 20, jadi mereka merasa dirugikan,” kata Apyanto.
Sebelumnya pihak Disparpora melalui Kabid Destinasi sempat ke kantor Astindo di Mataram pada H-1 akan digelarnya MotoGP, namun kata Apyanto, tidak ada kepastian jadi atau tidaknya,” itu yang bikin kami kecewa,” jelas dia.
Ketua DPD ASTINDO NTB Sahlan M Shaleh saat dihubungi Massmedia mengaku memang belum sempat update atau belum memberi kabar ke pihak Pokdarwis terkait hal tersebut. Nanum tidak jadinya tamu ke KSB, menurut dia, bukan keinginan ASTINDO, melainkan keinginan dari tamu sendiri dengan pertimbangan lokasi jarak antara area Sirkuit dan KSB.
“Bukan ASTINDOnya yang tidak jadi, tapi tamunya yang tidak ingin nyebrang ke Sumbawa,” kata Sahlan.
Sahlan mengaku bahwa sudah berusaha meyakinkan supaya tamu mau menginap di KSB, namun tamunya ngotot untuk tidak diarahkan ke sana.
“ASTINDO sudah berupaya merayu, tapi tamu tetap ngotot tidak diarahkan ke KSB. Alasannya karena kecapean karena lokasi di Mandalika,” kata dia.
Namun ia berjanji ke depan akan berusaha untuk mendatangkan tamu di KSB pada lain kesempatan, meski tamu pada MotoGP tidak bisa diarahkannya ke sana.
“Walaupun penonton (MotoGP, red) belum bisa kami realisasikan, tapi InsyaAllah paket tour lain kami usahakan,” kata dia.
Dikatakan Sahlan pihaknya sudah mencoba untuk berjuang dan mengupayakan agar tamu mau menginap di KSB, namun tamunya belum berkanan. Oleh karenanya lewat kesempatan ini, Sahlan meminta maaf kepada pihak terkait yang merasa dirugikan.
Menjawab terkait utusan Disparpora yang sempat mendatanginya, ia mengatakan belum pernah janjian dengan Kabid, sehingga memang tidak pernah ketemu.
“Tapi sampaikan permohonan maaf bahwa kami sudah berjuang agar tamu mau menginap di KSB, akan tetapi tamunya belum berkenan,” kata Sahlan. (wan)