Lombok Timur – Rangkaian acara Masa Ta’aruf Santri (MATANTRI) Ponpes Raudhatul Azhar Masbagik Timur Tahun Ajaran 2021/2022 usai digelar. MATANTRI ini ditutup dengan serah terima Santri oleh Wali Santri kepada Pengasuh Pondok. Acara penutupan Matantri ini digelar di Aula Yayasan Ponpes Raudhatul Azhar Masbagik Timur, Ahad (11/7).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Ahsanul Khalik, Kepala Seksi PD Pontren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur, Babinsa dan Bhabinkantibmas Masbagik Timur, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Segenap Pengurus Yayasan Ponpes Raudhatul Azhar Masbagik Timur, dan Para Wali Santri.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik dalam sambutannya mengungkapkan bahwa memasukkan anak-anak di Pondok Pesantren untuk masa kini dan masa yang akan datang adalah pilihan yang tepat.
“Anak-anak kita, boleh dia berotak Inggris, berotak Cina, berotak Amerika, tapi hatinya, itu Masjidil Haram,” ungkap Ahsanul Khalik mengutip apa yang didengarnya dari para ulama.
Dikatakan Ahsanul Khalik, untuk bisa menemukan hal itu, maka anak-anak harus dilandasi oleh pengetahuan agama yang kuat. Lalu, pengetahuan agamanya ini kemudian dikompilasi dengan pengetahuan dan sains.
“Untuk bisa menemukan itu, tidak bisa di sekolah umum, ia harus masuk ke pondok pesantren,” jelas Birokrat yang akrab dipanggil Bang AKA ini.
Ia juga menyinggung terkait peredaran narkoba di Lombok Timur. Menurutnya Lombok Timur merupakan jaringan narkoba Internasional yang sangat besar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, kata dia, “untuk membentengi anak-anak kita dari kehidupan-kehidupan seperti itu adalah kita butuh pondok pesantren.”
Sementara itu, Pendiri Yayasan Ponpes Raudhatul Azhar, TGH. Ayudin Nuruddin menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para tamu undangan, khususnya para wali santri yang sudah menyempatkan diri untuk hadir dan bersilaturahmi.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada kebahagiaan yang paling tinggi bagi pengasuh ataupun pendidik kecuali ketika melihat kesuksesan anak didiknya.
Bahkan TGH. Ayudin sempat terharu ketika melihat dan mendengar para santi tampil membawakan salah satu lagu bernuansa islami. “Ketiga anak-anakku, santriwan dan santriwati tampil menyanyikan lagu tadi, saya tidak bisa menahan air mata ini,” ujar Alumni Al-Azhar tersebut.
TGH. Ayudin juga menyadari bahwa umur para anak-anak ini adalah umur di mana ketika tidak bisa dipisahkan dengan orang tuanya. “Akan tetapi, kalau sudah masuk ke Ponpes Raudhatul Azhar ini, sudah menjadi tanggung jawab, sudah menjadi anak pengurus pondok dan pengurus Yayasan,” terang TGH. Ayudin.
Ia juga menyampaikan bahwa Yayasan Ponpes Raudhatul Azhar untuk tahun ini mengalami peningkatan jumlah santri, bahkan kata TGH. Ayuddin, beberapa dengan terpaksa ditolak karena melihat keterbatasan jumlah sarana dan prasarana yang yang ada.
“InsyaAllah untuk tahun-tahun ke depan kami akan terus berbenah, baik dari segi sarana dan prasarana,” jelas Dosen IAI Hamzanwadi ini.
Pada kesempatan ini juga, Pengurus Ponpes Raudhatul Azhar mengumumkan sekaligus menyerahkan hadiah kepada Santri Berprestasi Tingkat Nasional yang telah mengikuti lomba secara virtual yang diadakan oleh Ponpes di Pulau Jawa. Mata lomba yang diikuti adalah Tahfiz 2 Juz, Pidato Bahasa Indonesia, dan Pembacaan Puisi. Selain Santri berprestasi, wali santri yang bersangkutan pun diundang untuk naik ke panggung mendampingi anak mereka menerima hadiah dan penghargaan.
Tak pelak suasana bahagia dan haru menyelimuti gedung serbaguna Ponpes Raudhatul Azhar. Apalagi saat melihat penampilan para santri membaca puisi dan menyanyikan lagu-lagu islami. (Wan)