Mataram – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia menggelar Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara ini digelar di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/8).
Kegiatan yang mengusung tema “Penguatan Peran Sisi Hulu Guna Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat” ini dilaksanakan secara hybrid. Selain ada yang hadir langsung juga ada yang mengikuti melaui aplikasi Zoom Meeting.
Hadir dalam kegiatan ini, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, beserta jajaran Perpunas, Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, Sekda Prov. NTB, H. Lalu Gita Aryadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Julmansyah, Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di NTB, dan sejumlah Komunitas Literasi di Lombok.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Pengukuhan Bunda Literasi Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati. Selain itu juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di NTB.
Kepala Perpusnas RI, M. Syarif Bando, dalam sambutannya menyampaikan, peningkatan indeks literasi masyarakat harus dimulai dari hulu, baik itu Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. “Mulai dari kita, sisi hulu yaitu Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif dalam rangka peningkatan indeks literasi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, menyampaikan bahwa ke depan dibutuhkan pustakawan, bukan sekedar penjaga buku. Oleh karena itu, Politisi yang akrab disapa Dr. Zul ini, berharap adanya perhatian dari Perpusnas dalam bentuk peningkatan kompetensi Penjaga Perpustakaan di Lembaga Pendidikan maupun Pemerintah agar menjadi Pustakawan.
“Kami berharap ke Perpusnas untuk bisa menyelenggarakan Upgrade Penjaga Perpustakaan menjadi Pustakawan,” harap Dr. Zul
Pada akhir sambutannya, Dr. Zul menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi membantu penyelenggaraan pelatihan untuk Pustakawan ke depannya.
Talkshow yang dilaksanakan hybrid ini berlangsung dengan lancar, peserta yang hadir di ruang Zoom Meeting lebih dari 2000 orang. (geges)