Tim P3D PIK-R Hamzanwadi Latih Remaja Tiga Dusun di Suwangi Timur Olah Singkong Jadi Nugget

Lombok Timur – Tim pelaksana program Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (P3D) Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Hamzanwadi Universitas Hamzanwadi melaksanakan pelatihan pembuatan nugget singkong tahap kedua di Dusun Genteng dan Dusun Pegondang. Kegiatan ini sebagai lanjutan dari program sebelumnya yaitu program PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa). 

Kegiatan pelatihan tahap kedua ini diikuti kelompok sasaran yakni remaja putra dan putri dari 3 dusun yaitu Dusun Genteng, Pegondang dan Gunung Joget. Kelompok tersebut dinilai strategis untuk dapat menjaga keberlanjutan program ke depan. 

Peserta Pelatihan antusias mengikuti Pelatihan oleh Tim P3D

Sebanyak 17 orang remaja antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan nugget dengan berbahan dasar singkong yang banyak ditemukan di daerah sekitar tempat tinggal mereka. 

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di dua tempat berbeda, yakni di kediaman kepala wilayah Dusun Pegondang dan di kediaman salah satu kader PKK dusun Genteng. Program yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui kegiatan ekonomi kreatif pembuatan nugget singkong serta menurunkan angka pernikahan usia anak itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.

Program pengabdian yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut telah resmi dibuka pada 9 Agustus 2021 lalu. Berbagai elemen masyarakat mulai dari Pemerintah Desa, Perwakilan Pemuda, dan kelompok PKK turut hadir dan menyampaikan dukungannya terhadap program yang telah lolos tahap seleksi untuk ke-dua kalinya sebagai penerima dana hibah ini.

Ketua tim pelaksana P3D, Dina Uswatun Hasanah, optimis bahwa di tahun kedua pelaksanaan saat ini akan membuahkan hasil yang lebih optimal sebagaimana yang telah disampaikan kepada Kemendikbud. 

Sementara itu, Pembina P3D, Hamzani Wathoni, menyampaikan program yang dilaksanakan ini merupakan usaha untuk mendekatkan kampus dengan masyarakat. Sehingga mahasiswa bisa menerapkan pengetahuan yang didapat di kampus kepada masyarakat.

“Program ini juga cukup bagus untuk mendekatkan kampus dengan masyarakat agar apa yang didapatkan di dunia kampus bisa kemudian ditransfer dan dipraktekkan di masyarakat,” ungkap Hamzani. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *