massmedia.id, Lombok Timur – Bulan suci Ramadhan bulan yang penuh dengan berkah dan nikmat, di mana semua umat Muslim berpuasa selama sebulan penuh. Pada bulan ini semua umat islam berlomba untuk meningkatkan amal ibadah.
Salah satu budaya yang menarik pada setiap bulan puasa yaitu berburu menu untuk berbuka puasa. Biasanya orang-orang akan melengkapi hidangannya dengan aneka kue dan minuman yang tersaji di meja makan. Maka tidak heran banyak dijumpai pedagang-pedagang makanan di pinggir-pinggir jalan yang menjajakan dagangannya mulai sore hari.
Momen ini dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang makanan online Masbagik yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Seponjol. Komunitas ini yang semula berjualan lewat sosial media dan hanya menjajakan jualannya dari rumah pada bulan puasa kali ini komunitas Sahabat Seponjol membuat program yang mereka namai Kampung Ramadhan. “Kampung Ramadhan ini bertujuan untuk memfasilitasi semua anggota untuk berjualan secara offline di areal parkir pasar higienis Masbagik,” terang Ketua Sahabat Seponjol, Amri, yang ditemui wartawan massmedia di lapak jualannya, Sabtu (17/4).
Lapak Kampung Ramadhan ini dimulai sejak hari keempat bulan Ramadhan (16/4/2021) dan rencananya sampai dengan lima hari menjelang idul fitri (10/5/2021). Mereka menjajakan dagangannya mulai dari selesai sholat asar pukul 16.00 WITA sampai pukul 22.00 WITA.
Tampak sebanyak 25 pedagang mengisi stan-stan yang sudah disediakan, tidak ketinggalan juga kelompok UMKM Lombok Timur yang tergabung dalam GOW ambil bagian dalam momen Ramadhan kali ini.
Pada sore hari lapak-lapak ini mulai padat dikunjungi oleh masyarakat yang berburu takjil. Aneka kue dan jajanan olahan tersaji dengan bersih dan rapi di meja-meja lapak pedagang yang sangat menggugah selera pembeli.
Jenis makanan yang paling diburu disini yaitu mulai dari aneka olahan jajanan tradisional sampai jajanan modern yang dikemas secara rapi, bersih, dan higienis.
Dan tak lupa juga mereka menghimbau kepada pengunjung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Amri menjelaskan selain berjualan, pedagang di Kampung Ramadhan ini juga menyisihkan sebagian jajanan yang dijualnya untuk disumbangkan ke Musholla atau Masjid yang mengadakan tadarrus Al-Qur’an. “Salah satu tujuan dari komunitas ini membuat lapak seperti ini selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga menyisihkan sebagian jajanan yang mereka jual untuk dibagikan kepada musholla dan masjid yang mengadakan tadarusan pada malam hari,” ungkap pria yang akrab disapa Awek ini.
Ke depannya komunitas ini bisa mendorong para pemuda agar bisa menjadi entrepreneur dan menumbuhkan jiwa wirausaha di tengah dampak pandemi saat ini (Al)