Lombok Timur – Ribuan orang terlihat tumpah ruah menghadiri acara pembukaan festival bersin puasa yang digelar oleh Pokdarwis bersama Pengelola Pantai Pondok Kerakat pada Jum’at siang 25 Maret 2022.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Pantai Pondok Kerakat Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua Panitia, Asri, dalam sambutannya mengatakan, bersin puasa atau liburan ketika menjelang datangnya bulan puasa atau bulan suci Ramadhan adalah salah satu tradisi atau kebiasaan bagi kebanyakan masyarakat di pulau Lombok.
Berangkat dari hal itu, Asri, yang juga salah satu pegiat wisata asal Desa Pohgading Timur bersama rekan-rekan berinisiasi mengemas sebuah kebiasaan itu menjadi sebuah event.
“Adapun kenapa kami menggelar atau melakukan festival yang disebut dengan bersin puasa. Karena bersin puasa ini adalah salah satu tradisi masyarakat Lombok yang dilaksanakan pada menjelang datangnya bulan puasa,” kata Asri.
Selama ini, menurut dia, tidak pernah melihat hal tersebut dibuat menjadi sebuah festival. Oleh karenanya, ia bersama rekan-rekan pengurus Pokdarwis Pondok Kerakat dan Pengelola Pantai Pondok Kerakat berinisiasi mengemasnya menjadi sebuah festival yang diberi nama “Festival Bersin Puasa”.
Biasanya pada menjelang datangnya bulan Puasa, hampir rata-rata warga di Lombok pergi untuk berekreasi ke tempat-tempat atau destinasi wisata. Ada yang bersama keluarga, sanak saudara, rekan kerja, sahabat bahkan pasangan.
“Beda lagi di Lombok Utara, ada lagi namanya tradisi “Sambet Jum’at”, yang hari ini juga digelar. Itu Jum’at terakhir menjelang datangnya Bulan Puasa,” tutur laki-laki yang pernah diundang ke acara Kick Andy tersebut.
Pada Festival Bersin Puasa yang dilaksanakan kurang lebih satu minggu tersebut, dirangkai juga dengan berbagai kegiatan seperti Bazar UMKM, Arong-arong Jarang dan sejumlah hiburan rakyat lainya.
“Jadi, peserta dari Arong Jaran ini ada 34 peserta, yang berasal dari pulau Lombok dan Sumbawa. Ada dari Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Kalau dari Lombok Utara tidak ada yang daftar,” beber lelaki yang juga seorang pendidik itu.
“Ada juga hiburan rakyat yang akan kami selenggarakan di sini, yang nanti diramaikan oleh Eva LIDA 2020,” lanjutnya.
Kegiatan tersebut, kata Asri, atas kerja sama para pegiat pariwisata, pihak pemerintah, dan beberapa stakeholder terkait. Ia berharap hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan bisa dilirik oleh pemerintah dan masuk event tahunan.
“Jadi, harapan kami dari festival yang kami selenggarakan ini, ke depan bisa menjadi event pariwisata yang bisa dimasukkan dalam kalender event Provinsi NTB.” pungkasnya. (wan)