Musik Piknik, Kolaborasi Pepadu Badjang, Media, dan Pengelola Wisata

Lombok Timur – Di sela-sela persiapan Musik Piknik yang ke 14, matamassmedia berkesempatan untuk ngobrol santai dengan Owner Studio Pepadu Bajang, Helmy Prastowo Budi, sesaat sebelum keberangkatannya. Pembicaraan tentang seputar program Musik Piknik yang digagasnya, kolaborasi antara Pepadu Badjang, massmedia.id, dan tempat Wisata.

Helmy menjelaskan Musik Piknik ke-14 ini sebagai pengganti dari rencana tour Jawa atau Bali, Gellen Martadinata & Nida Havia, yang terpaksa dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Musik Piknik kali ini  cukup berbeda dari yang sebelumnya, kata Helmi, yaitu mengangkat tema KKN, mengadopsi dari kegiatan para mahasiswa, Pepadu Badjang akan menjadikan sebuah Destinasi Wisata yang ada penginapan menjadi basecamp selama kurang lebih 7 hari. 

Setelah melakukan survey dan dengan berbagai pertimbangan, Musik Piknik ke-14 ini diselenggarakan di Desa Kertasari, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, tanggal 18-25 Juli 2021.

“Sesuai dengan konsep KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang kami plesetkan menjadi “Kemon Kita Ngebolang (KKN), kegiatan yang akan dilakukan selain pengerjaan Album Gellen Martadinata dan Single Nida Havia adalah juga untuk explore dan mendokumentasikan Objek Wisata. Selain itu, Basecamp Musik Piknik juga jadi tempat belajar atau Ruang Kelas bagi Warga sekitar yang ingin sharing seputar Musik, Video, Photo, Design Grafis, Live Streaming, dipersilahkan dan Gratis,” tutur Helmy.

Helmy menambahkan, Pepadu Badjang juga memberikan kesempatan kepada yang punya Produk dan ingin mensupport kepada Kemon Kita Ngebolang ( KKN ) Musik Piknik Kami,” BUILT IN “  tipis tipis dalam daily vlog, boleh silahkan kontak, Dian Jrenk di +62 853-3878-5455.

Di tempat yang berbeda direktur massmedia, Ahyak Mudin, membenarkan kerjasama tersebut. Menurutnya, Musik Piknik tidak hanya soal Musik dan soal Piknik,tapi soal bagaimana mengenalkan Destinasi Wisata kepada masyarakat luas. “Persoalannya di sini adalah bagaimana menjahit semua potensi dalam satu kolaborasi. Bahkan ini adalah soal bagaimana berkreasi di tengah pandemi,” tegas Laki-laki yang juga praktisi pariwisata ini.

“Yang pertama, Musik Piknik adalah untuk mengenalkan Destinasi Pariwisata dan yang kedua terintegrasi seniman berbicara masalah pariwisata, dalam hal ini pepadu Badjang kerjasama dengan pengelola wisata dan dengan media untuk promosi, sehingga kolaborasi ini terintegrasi saling menguntungkan satu sama lain,” pungkas Ahyak. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *