Mencari Desa yang Hilang di Jawa Timur

Jawa Timur – Tanpa disengaja ketika Tim massmedia sedang berada di Desa Padusan, Pacet sembari eksplorasi kolam air panas, seorang warga setempat bercerita tentang adanya desa di Kecamatan Pacet ini yang dulu pernah hilang dan kini kembali lagi. Desa itu adalah Desa Sendi, lokasinya tidak jauh dari tempat kami hari itu. Karena penasaran akhirnya kami berangkat menuju desa tersebut.

Memasuki Desa Sendi suasananya ayem, sejuk dan nampak tegar berdiri sebuah gunung indah di antara desa ini. Bangunan rumah yang rapi sepanjang jalan dan sesekali masyarakat menyapa dengan ramah.

Lantas bagaimana desa ini pernah hilang ?

Bagaimana ceritanya?

Salah seorang warga Desa Sendi, Pandi mengisahkan, dahulu banyak penduduk desa meninggalkan kampung halamannya sehingga desa ini menjadi tidak dianggap. Peradaban di Desa Sendi jadi musnah akibat agresi militer Belanda II tahun 1948. “Tentara penjajah menghanguskan Desa Sendi yang jadi tempat persembunyian gerilyawan,” ujarnya.

Sekitar 15 tahun yang lalu, warga yang sudah keluar dari desa ini satu persatu mulai datang ke kawasan yang kosong ini.

Kini Desa Sendi mulai berbenah. Setelah bertahun-tahun menjadi desa yang tidak berpenghuni kini Desa Sendi sudah menjadi Desa Adat bahkan menjadi Desa Wisata yang cukup potensial.

Desa Sendi terletak di tengah Cangar, jalur yang menghubungkan Pacet dengan Kota Batu yang kini juga jadi kota wisata. Desa Adat Sendi nantinya akan diisi berbagai kegiatan khas Majapahitan. Kegiatan seperti Kirab Budaya, peringatan Malam Suro dengan memandikan barang pusaka sudah rutin dilakukan di desa ini sejak dulu. 

Mengunjungi kawasan ini, terlihat deretan warung Nasi Jagung yang ramai dikunjungi pembeli. Desa Sendi berada di antara pertemuan lereng Gunung Welirang dan Gunung Anjasmara. Kabut sedikit menyelimuti kawasan ini, udara dingin akan menyambut pengunjung saat datang di kawasan Desa Sendi. (AM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *