Umum  

Masuki Hari Ke-3, Penonton Road Show Peresean 360° Padati Lapangan Joga Lenek

Lombok Timur – Memasuki hari ketiga dari pagelaran Road Show Peresean 360°, ratusan penonton terlihat sangat antusias menyaksikan para pepadu peresean di lapangan Joga Desa Lenek Daya Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dari pantauan media ini, pada Selasa 7 Juni 2022 sore kemarin, terlihat ratusan penonton yang hadir cukup antusias menyaksikan adu tangkas para pepadu dari beberapa paguyuban di Lombok.

Tak hanya dari kalangan orang tua, bahkan anak-anak hingga ibu-ibu juga ikut terlihat berbondong-bondong menyaksikan salah satu budaya khas Lombok tersebut.

Menariknya, terlihat sejumlah anak-anak menaiki pohon dari luar arena guna menyaksikan para petarung saling pukul dengan tongkat yang terbuat dari rotan dan dan kulit hewan tersebut.

Ketua panitia, Aris Munandar mengatakan, pagelaran roadshow Peresean 360° tersebut sejatinya mulai digelar pada 1 Juni 2022 lalu, dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila.

“Tapi karena kemarin molor dan ada kendala, jadi kita mulainya pada tanggal 5 Juni kemarin,” jelas Ketua Lembaga Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LP2MI NTB) tersebut, Rabu (8/6).

Kegiatan tersebut direncanakan akan roadshow ke sejumlah Kabupaten Kota se- Pulau Lombok dengan melibatkan sejumlah penggiat peresean yang ada di Lombok. Diantaranya dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.

“Ini akan melibatkan 21 Paguyuban yang tersebar di empat Kabupaten Kota,” terang Ketua Koordinator Yayasan Bina Tani Nusantara (YBTN Lotim) tersebut.

Menurut ketua LP2MI NTB tersebut, untuk di lapangan Joga, Desa Lenek Daya sendiri, sebagai titik pertama dimulainya pagelaran, akan digelar selama sebelas hari, mulai dari tanggal 5 kemarin hingga 16 Juni 2022 mendatang.

“Setelah Lenek, pindah ke Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur,  Lombok Tengah. Setelah Beleka, bergeser ke Wanasaba, terus ke Sembalun, dalam rangka Ngayu-ayu,” jelas Aris.

Untuk petarung sendiri, lanjut Aris, akan menghadirkan para pepadu yang berasal dari paguyuban-paguyuban ternama dan dikenal para penggemar tarung pejalin tersebut, seperti Paguyuban Panji Anom dan lainya.

“Penyelenggaraan sebuah pertarungan membutuhkan nyali besar, karena butuh biaya sangat besar untuk mendatangkan para pepadu dibawah paguyubannya. Satu hari pagelaran bisa menghabiskan puluhan juta,” terang Aris.

Untuk informasi, pada acara pembukaan 5 Juni kemarin, bertempat di lapangan Joga Lenek Daya, tampil dari pepadu dari Tunggal Kedaton Kotaraja, Kecamatan Sikur berhadapan dengan Pusaka Jati Tanjung Teros, Kecamatan Labuhan Haji.

Selanjutnya pada Senin 6 Juni, pepadu dari Pemban Batulisung, Kecamatan Sakra Timur berhadapan dengan Panji Anom dari Kecamatan Pringgasela, dan pada Selasa 7 Juni kemarin dari Padepokan Patih Alkas, Kecamatan Labuapi Lombok Barat berhadapan dengan Ijo Ramban Biak, Kecamatan Lenek.

Sementara untuk hari ini, Rabu 8 Juni 2022 akan tampil dari Tanjung Sejati, Kecamatan Labuhan Haji berhadapan dengan Kebun Sorga Semoyang, Kecamatan Praya Timur. Sedangkan untuk besok sore,  Kamis, 9 Juni 2022, akan tampil pepadu dari Orong Teker Lekor, Kecamatan Janapria Lombok Tengah berhadapan dengan Pusaka Jati, Tanjung Teros.

Acara tersebut turut dimeriahkan dan disupport oleh Yayasan Bina Tani Nusantara (YBTN – Klinik Tani Indonesia), Lembaga Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LP2MI NTB), Lembaga Kesenian dan Kebudayan (LKK), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan lainya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *