Lombok Timur – Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy mengatakan bahwa awalnya akan membangun rumah sakit tipe D atau Pratama di Kecamatan Lenek atau Aikmel yang anggarannya berasal dari bantuan pemerintah pusat.
“Kita rencanakan di eks KLP, itu biayanya 40 miliar lebih, bangunannya saja satu rumah sakit, tanpa alkes,” kata Sukiman di ruang rapat saat dengar pendapat bersama perwakilan masyarakat Masbagik, Selasa (29/3).
Tapi, kata dia, setelah dikaji oleh pemerintah pusat yang memberikan bantuan kepada Pemda, ternyata jaraknya dengan Selong itu tidak memungkinkan.
Karena itulah, kata Sukiman, pihaknya memindahkan rencana pembangunan rumah sakit tipe D atau Pratama tersebut ke Suela, supaya jaraknya dengan Selong mencukupi dan bantuan itu tetap diberikan kepada Pemda Lotim.
“Alhamdulillah pada tahun ini sudah hampir dimulai pelaksanaan pembangunannya, rumah sakit tipe D di Suela itu, yang dulunya kita rencanakan di Kecamatan Lenek atau Aikmel itu,” jelas orang nomor satu di Lotim itu.
Berdasarkan pemikiran itulah, kata dia, maka jika RSnya ada di Lenek atau Aikmel, tentu, kalo Pemkab Lotim mendirikan RS di Masbagik, maka relatif cukup riskan karena jaraknya terlalu dekat.
Dengan demikian, imbuhnya, dengan dipindahkannya pembangunan RS tersebut dari Lenek atau Aikmel ke Kecamatan Suela, maka terbuka kesempatan bagi pemda untuk menggunakan APBD murni Kabupaten Lotim tanpa bantuan dari pemerintah pusat untuk mendirikan RS juga di Kecamatan Masbagik.
“Pada saat kemarin kita musrenbang, di hadapan Pak Camat, Pak Kepala Desa, banyak yang hadir di situ, saya kemukakan di situ bahwa, tolong alokasikan anggaran, paling tidak 75 persen dari seluruh alokasi anggaran pendirian RS untuk menjadikan PKM Masbagik Baru itu menjadi rumah sakit,” jelasnya. (wan)