massmedia.id, Lombok Timur – Siapa sangka dari sebuah hobi kadang jadi peluang bisnis potensial yang menjanjikan bagi sebagian orang ketika digeluti dengan sungguh-sungguh. Sebut saja Adi Putrawan warga Dusun Tanggak Desa Masbagik Timur yang tengah menggeluti usaha bibit anggur. Setelah berhenti dari usaha ayam petelur, kini ia fokus dengan usaha barunya yaitu usaha bibit anggur.
Saat ditemui wartawan massmedia di kediamannya, Minggu, (28/3), ia bercerita tentang usaha bibit anggurnya yang kini ditekuninya. Ia juga menjelaskan bahwa dulu pernah usaha ayam petelur namun terhenti di tengah jalan lantaran mahalnya harga pakan dan tidak terkelola dengan baik. Sehingga ia memutuskan untuk berhenti dan mencoba fokus pada hobinya yaitu menanam anggur.
“Dulu memang saya usaha ayam petelur, tapi seiring berjalannya waktu, ada beberapa hal yang membuat saya berhenti. Kalau dulu sama adik, tapi setelah ditinggal dan saya kerjakan semuanya sendiri, itu tidak jalan dan akhirnya mandek tengah jalan,” tutur Adi.
Terkait usaha barunya ini ia menjelaskan termotivasi dari seorang temannya di Jawa yang banyak mengoleksi bibit anggur import. Dari sana ia tergugah untuk mencoba dan belajar cara penanaman, jenis anggur, menyambung hingga pembuahan dari Youtube dan internet. “Jadi ini berawal dari hobi tapi setelah saya kembangkan ternyata menghasilkan,” ujar Ayah satu anak ini.
Kini dari usaha barunya ini Adi sudah bisa menjual bibit anggurnya hingga ke luar pulau Lombok. Bahkan sering kekurangan stok ketika ada permintaan.
“Awalnya saya sering memposting di Facebook dan ternyata banyak yang nanya dan menawar. Seperti beberapa hari lalu saya kirim ke NTT dan Sumbawa,” tuturnya.
Mengenai harga, lebih lanjut Adi menjelaskan untuk harga tergantung jenisnya. Misalkan saja untuk anggur impor jenis Lawas harganya berkisar mulai dari Rp. 120.000 sedangkan untuk anggur import jenis ningrat harganya lebih mahal lagi mulai dari Rp. 150.000 ke atas.
Kini dengan permintaan yang cukup tinggi, Adi menekuni usaha pembibitan anggur di lahan yang dulunya ia pakai untuk memelihara ayam petelur. (Wan)